Belum Bisa Berangkat Haji? Lakukan Amalan Ini, Pahalanya Setara!
Bagi banyak orang, bisa menunaikan ibadah haji adalah impian besar seumur hidup. Tapi tidak semua orang langsung mendapat kesempatan—entah karena antrean panjang, biaya yang belum cukup, atau kondisi fisik yang belum memungkinkan. Namun, tahukah Anda? Ada beberapa amalan yang pahalanya senilai dengan ibadah haji. Ini bukan pengganti, tapi bentuk kemurahan Allah bagi hamba-Nya yang belum bisa berangkat ke Baitullah.
Berikut adalah amalan-amalan yang disebut dalam hadits memiliki keutamaan seperti haji:
1. Shalat Subuh Berjamaah, Lalu Berdzikir Hingga Terbit Matahari dan Shalat Dhuha
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah, lalu ia duduk berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari, kemudian ia shalat dua rakaat (shalat Dhuha), maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi, Hasan)
➡ Kuncinya:
- Subuh berjamaah di masjid (bagi laki-laki)
- Duduk berdzikir atau membaca Al-Qur’an
- Shalat Dhuha 2 rakaat setelah matahari terbit
Ini amalan ringan tapi konsistensinya yang menantang. Bayangkan, setiap pagi bisa dapat pahala seperti haji dan umrah!
2. Keluar Rumah untuk Menuntut Ilmu
Nabi ﷺ bersabda:
من غدا إلى المسجد لايريد إلا أن يتعلم خيرا أو يعلمه، كان له كأجر حاج تاما حجته
“Orang yang pergi ke masjid hanya ingin belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka ia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang menunaikan ibadah haji lengkap”. (HR At-Thabarani)
Para ulama menjelaskan, orang yang berada di jalan Allah (fisabilillah), pahalanya seperti mujahid dan termasuk juga yang berhaji. Artinya, ikut majelis ilmu—baik di masjid, pengajian, atau kelas online pun—selama niatnya benar, bisa meraih pahala besar.
➡ Tips:
- Ikut kajian rutin
- Prioritaskan ilmu yang mendekatkan diri kepada Allah
- Ajak keluarga atau teman supaya jadi lebih semangat
3. Berbakti kepada Orang Tua
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
إِنِّي أَشْتَهِي الْجِهَادَ وَلا أَقْدِرُ عَلَيْهِ، قَالَ: هَلْ بَقِيَ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحَدٌ ؟ قَالَ: أُمِّي، قَالَ: فَأَبْلِ اللَّهَ فِي بِرِّهَا، فَإِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ فَأَنْتَ حَاجٌّ، وَمُعْتَمِرٌ، وَمُجَاهِدٌ، فَإِذَا رَضِيَتْ عَنْكَ أُمُّكَ فَاتَّقِ اللَّهَ وَبِرَّهَا
“Ada seseorang yang mendatangi Rasululah SAW dan ia sangat ingin pergi berjihad namun tidak mampu. Rasulullah SAW bertanya padanya apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup. Ia jawab, ibunya masih hidup.
Rasul pun berkata padanya, “Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah dan berjihad.” (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Ausath 5/234/4463 dan Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman 6/179/7835)
➡ Beberapa ulama menyamakan jihad dan haji dalam keutamaannya. Artinya, berbakti kepada orang tua—dengan ikhlas, merawat, dan melayani mereka—adalah ladang pahala yang sangat besar, bahkan bisa sebanding dengan pahala ibadah-ibadah besar lainnya.
4. Menunaikan Umrah di Bulan Ramadhan
Nabi ﷺ bersabda:
فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى
“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan senilai dengan haji bersamaku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
➡ Ini amalan yang langsung punya kesamaan nilai dengan haji bersama Rasulullah! Bagi yang sudah pernah umrah, bisa mempertimbangkan untuk menjadwalkan umrah Ramadhan. Bukan sekadar ibadah, tapi keutamaan pahalanya luar biasa.
6. Bertekad Kuat untuk Berhaji
Niat dan tekad yang sungguh-sungguh untuk berhaji—meski belum terlaksana—juga bisa mendatangkan pahala yang besar.
Nabi ﷺ bersabda:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فِى غَزَاةٍ فَقَالَ: إِنَّ بِالْمَدِينَةِ لَرِجَالاً مَا سِرْتُمْ مَسِيرًا وَلاَ قَطَعْتُمْ وَادِيًا إِلاَّ كَانُوا مَعَكُمْ حَبَسَهُمُ الْمَرَضُ.
“Sesungguhnya di Madinah ada beberapa orang yang tidak ikut bepergian bersama kalian. Namun kalian tidak melewati suatu lembah dan tidak pula menempuh perjalanan, kecuali mereka bersama kalian dalam pahala. Mereka terhalang oleh suatu uzur.” (HR. Bukhari)
➡ Ulama menjelaskan bahwa orang yang niatnya benar dan sungguh-sungguh, namun terhalang oleh kondisi di luar kemampuannya, tetap bisa mendapat pahala seperti orang yang melaksanakan amal tersebut. Maka, berniat haji dengan sungguh-sungguh, menabung, mencari ilmunya, dan menunggu panggilan Allah—semua itu bisa bernilai pahala besar.
Tidak semua orang bisa langsung berhaji, tapi semua orang bisa mengejar pahala setara haji lewat amalan-amalan yang ringan tapi luar biasa nilainya. Mulai dari dzikir, shalat, niat tulus, hingga tekad untuk berhaji—semuanya adalah bentuk kasih sayang Allah yang memberi peluang pahala besar bagi siapa pun yang bersungguh-sungguh menuju-Nya.
Semoga Allah memudahkan kita semua untuk mengamalkannya dan mewujudkan impian suci menjejakkan kaki di Tanah Haram. Aamiin.
Kalau kamu ingin terus belajar tentang haji, tips spiritual, dan panduan ibadah lainnya, yuk follow dan ikuti Sanema Tour:
? Instagram, TikTok, YouTube: @sanematour
? Website: www.sanematour.com
Bersama Sanema Tour, ibadah bukan hanya sah, tapi juga menyentuh hati dan membawa pulang keberkahan. ?